Jumat, 20 Februari 2015

Konsep Dasar Metodologi Penelitian

1.      Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metodologi bisa diartikan sebagai Ilmu yang membicarakan tentang metode-metode. Metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (jalan, perjalanan, cara, arah). Kata methodos sendiri berarti : penelitian, methode ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode adalah cara bertindak menurut sistim aturan tertentu.
Pengertian metode berbeda dengan metodologi. Metode adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, sehingga memiliki sifat yang praktis. Adapun metodologi disebut juga science of methods, yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian, sehingga metodologi penelitian membahas konsep teoritis berbagai metode. Dapat dikatakan pula bahwa metodologi penelitian adalah membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu dari metode penelitian.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode bisa dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metodologi adalah pengkajian mengenai model atau bentuk metode, aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Perbedaannya adalah metodologi bersifat umum, metode lebih bersifat khusus.

2.      Unsur-Unsur Metodologi
a.       Interprestasi
Artinya menafsirkan atau membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan), tetapi harus bertumpu pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang autentik. Penafsirkan dengan tidak secara subjektif bukan berarti kegiatan interprestasi ini dikerjakan sesuka karangan peneliti, akan tetapi tetap harus bertumpu pada kenyataan yang telah diamati. Kenyataan itu bisa berupa fakta. Dan fakta ini bisa berupa data (kenyataan-kenyataan yang sudah tercatat), atau gejala (sesuatu yang nampak sebagai tanda adanya peristiwa atau kejadian). Namun dalam filsafat, peneliti berhadapan langsung dengan manusia hidup atau dalam bahasa lain lebih dekat dengan ilmu sosial dan human. Maka suatu fakta dapat dibedakan menjadi dua yang pertama secara fisik (kulit, badan, kepala, mata), dan secara ekspresi manusia (bahasa, tingkah laku, tarian). Hal itulah yang dimaksudkan harus bertumpu pada evidensi objektif, dan mencapai kebenaran otentik.
b.      Induksi dan Deduksi
Induksi (dari khusus ke umum) pada dasarnya disebut generalisasi. Ilmu eksakta mengumpulkan data-data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar itu menyusun suatu ucapan umum. Dalam penelitian ilmu sosial ilmu ini sering disebut dengan Humanistik atau Humaniora. Ucapan umum maksudnya adalah pemahaman yang sudah dirumuskan yang didapat dari hasil meneliti.
Deduksi (dari umum ke khusus), setelah pengertian secara umum telah didapati maka dibuatlah eksplitasi dan penerapan lebih khusus. Dari pemahaman yang masih bersifat general tadi (transendental), mungkin dapat dibuat deduksi mengenai segi sifat-sifatnya yang lebih khusus.
c.       Koherensi Intern
Yaitu usaha untuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat dengan menunjukkan semua unsur struktural dilihat dari dalam suatu struktur yang konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relation. Misalnya mengenai hakikat manusia baru muncul pemahaman, jika dilihat hubungan antara kebebasan, pemahaman, nafsu, dan pengaruh lingkungan khususnya orang lain.
d.      Holistika
Tinjauan secara lebih mendalam untuk mencapai kebenaran secara utuh. Holistika juga merupakan corak yang khas atau suatu kelebihan dalam konsep filosofis. Identitas objek akan terlihat bila ada korelasi dan komunikasi dengan lingkungannya. Misalnya, pada penulis naskah berita, atau pelaku sejarah hidup dalam interaksi dengan zamannya dan latar belakangnya. Ia selalu melakukan hubungan aksi-reaksi sesuai dengan tematik zamannya.
e.       Kesinambungan Historis
Jika ditinjau menurut perkembangannya, manusia adalah makhluk historis. Artinya mereka berkembang dalam pengalaman dan pikiran bersama sesuai dengan zamannya. Dalam relasi dengan dunia mereka berhak membentuk nasib atau nasilah yang membentuk mereka. Rangkaian kegiatan atau peristiwa dalam kehidupan manusia merupakan sebuah proses yang saling berkesinambungan untuk membentuk diri manusia, dan itu merupakan mata rantai yang tidak akan terputus. Dengan itulah harkat manusia yang unik dapat diselami.
f.       Idealisasi
Yaitu merupakan suatu proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau yang sempurna.
g.      Komparasi
Adalah suatu usaha membandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian untuk menentukan secara tegas kesamaan dan perbedaan sesuatu sehingga hakikat objek bisa dipahami secara murni.
h.      Heuristika
Adalah metode untuk menentukan jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah.
i.        Analogikal
Adalah filsafat yang meneliti arti, nilai, dan maksud yang diekpresikan dalam fakta dan data human.
j.        Deskripsi
Merupakan keseluruhan dari hasil data yang memungkinkan dapat diambil dan dapat dipahami secara mantab.

3.      Pengertian Penelitian
Penelitian atau reasearch merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah untuk menganalisis atau diolah agar menghasilkan suatu kesimpulan.
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985) karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a.       Bersifat kritis dan analis.
Suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
b.      Bersifat logika.
Suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
c.       Bersifat objektif.
Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
d.      Bersifat konseptual dan teoritis.
Metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
e.       Bersifat empiris.
Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan atau fakta dilapangan.

4.      Langkah-Langkah Penelitian
Langkah umum metode ilmiah menurut Almack dapat disederhanakan sebagai berikut :
a.   Memilih dan/atau mengidentifikasi masalah
     Memilih masalah penelitian memang tidak mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran-pemikiran yang cermat. Untuk mempermudah pemilihan masalah, kita harus banyak membaca buku, baik yang mencakup teori maupun hasil-hasil penelitian lain. Pengalaman-pengalaman lapangan pun sangat membantu dalam pemilihan masalah penelitian.
b.   Menetapkan tujuan penelitian
      Setelah masalah dipilih (ditetapkan), selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui penelitian tersebut.
c.   Studi literature
     Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca buku literature, baik berupa buku text (teori) maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literature atau sering juga orang menyebut tinjauan teoritis, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep penelitian.
d.   Merumuskan kerangka konsep penelitian
      Agar memperoleh gambaran secara jelas ke arah mana penelitian itu berjalan, atau data apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variable-variable yang akan diukur (diteliti).
e.   Merumuskan hipotesis
     Agar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variable yang akan diteliti.
f.    Merumuskan metode penelitian
      Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi, dan sampel penelitian, cara atau metode dan alat ukur atau pengumpul data, serta rencana pengolahan dan analisis data.
g.   Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data.
h.   Mengolah dan menganalisis data
     Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan komputer.
i.    Membuat laporan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data. Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut.

5.      Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan aspek paling penting dalam sebuah penelitian. Tanpa masalah maka tidak ada penelitian. Tanpa masalah yang jelas, maka tidak akan lahir penelitian yang sempurna. Rumusan masalah penelitian akan menentukan apakah suatu hal memang menjadi objek penelitian atau tidak. Rumusan masalah yang baik akan menentukan apakah masalah itu adalah masalah penelitian atau bukan.
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lalu dengan apa yang terjadi saat ini.
Jadi masalah penelitian adalah kesenjangan antara apa yang semestinya dengan apa yang senyatanya. Untuk merumuskan masalah dapat ditempuh langkah berikut: (1) mengidentifikasi masalah; (2) menentukan variabel penelitian; (3) merumuskan masalah. Dalam perumusan masalah dapat ditempuah langkah: (1) pernyataan relasional antara teori dengan realitas; (2) masalah penelitian bersifat konseptual; dan (3) kata dalam masalah penelitian sebaiknya berupa konsep-konsep (misal. Pendidikan-pra_sekolah-masyarakat-pedesaan) lalu konsep tersebut dihubungkan.
Masalah penelitian berbentuk pernyataan. Pernyataan tersebut diturunkan dalam bentuk pertanyaan penelitian. Seluruh pertanyaan penelitian mengacu pada masalah penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Pertanyaan penelitian mengacu pada sesuatu yang Anda tidak tahu/mengerti, namun merasa itu mesti dan perlu diketahui untuk menyelesaikan masalah yang telah Anda rumuskan sebelumnya.

6.      Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah ada serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
               Tujuan khususnya adalah :
a.       Ingin membuktikan teori-teori yang sudah ada.
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak penelitian dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relevan dengan keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat membuktikannya dengan penelitian.
b.      Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru.
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, teknik atau hasil ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya. 
c.       Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini menitikberatkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengembangan hasil penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti, seperti penelitian rekayasa.

1 komentar:

pansyfaatz mengatakan...

Bet365 Casino - Mississippi casinos - JM Hub
Bet365 Casino: A great place to play and play 과천 출장샵 for a little bit of fun, as well 경상북도 출장샵 as 포항 출장마사지 a great casino for a small bet. It offers an enormous 천안 출장샵 selection of table games 정읍 출장마사지 and a

Posting Komentar

Jumat, 20 Februari 2015

Konsep Dasar Metodologi Penelitian

Diposting oleh Unknown di 18.56
1.      Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metodologi bisa diartikan sebagai Ilmu yang membicarakan tentang metode-metode. Metode berasal dari kata Yunani methodos, sambungan kata depan meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (jalan, perjalanan, cara, arah). Kata methodos sendiri berarti : penelitian, methode ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode adalah cara bertindak menurut sistim aturan tertentu.
Pengertian metode berbeda dengan metodologi. Metode adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, sehingga memiliki sifat yang praktis. Adapun metodologi disebut juga science of methods, yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian, sehingga metodologi penelitian membahas konsep teoritis berbagai metode. Dapat dikatakan pula bahwa metodologi penelitian adalah membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu dari metode penelitian.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode bisa dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metodologi adalah pengkajian mengenai model atau bentuk metode, aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Perbedaannya adalah metodologi bersifat umum, metode lebih bersifat khusus.

2.      Unsur-Unsur Metodologi
a.       Interprestasi
Artinya menafsirkan atau membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan), tetapi harus bertumpu pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang autentik. Penafsirkan dengan tidak secara subjektif bukan berarti kegiatan interprestasi ini dikerjakan sesuka karangan peneliti, akan tetapi tetap harus bertumpu pada kenyataan yang telah diamati. Kenyataan itu bisa berupa fakta. Dan fakta ini bisa berupa data (kenyataan-kenyataan yang sudah tercatat), atau gejala (sesuatu yang nampak sebagai tanda adanya peristiwa atau kejadian). Namun dalam filsafat, peneliti berhadapan langsung dengan manusia hidup atau dalam bahasa lain lebih dekat dengan ilmu sosial dan human. Maka suatu fakta dapat dibedakan menjadi dua yang pertama secara fisik (kulit, badan, kepala, mata), dan secara ekspresi manusia (bahasa, tingkah laku, tarian). Hal itulah yang dimaksudkan harus bertumpu pada evidensi objektif, dan mencapai kebenaran otentik.
b.      Induksi dan Deduksi
Induksi (dari khusus ke umum) pada dasarnya disebut generalisasi. Ilmu eksakta mengumpulkan data-data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar itu menyusun suatu ucapan umum. Dalam penelitian ilmu sosial ilmu ini sering disebut dengan Humanistik atau Humaniora. Ucapan umum maksudnya adalah pemahaman yang sudah dirumuskan yang didapat dari hasil meneliti.
Deduksi (dari umum ke khusus), setelah pengertian secara umum telah didapati maka dibuatlah eksplitasi dan penerapan lebih khusus. Dari pemahaman yang masih bersifat general tadi (transendental), mungkin dapat dibuat deduksi mengenai segi sifat-sifatnya yang lebih khusus.
c.       Koherensi Intern
Yaitu usaha untuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat dengan menunjukkan semua unsur struktural dilihat dari dalam suatu struktur yang konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relation. Misalnya mengenai hakikat manusia baru muncul pemahaman, jika dilihat hubungan antara kebebasan, pemahaman, nafsu, dan pengaruh lingkungan khususnya orang lain.
d.      Holistika
Tinjauan secara lebih mendalam untuk mencapai kebenaran secara utuh. Holistika juga merupakan corak yang khas atau suatu kelebihan dalam konsep filosofis. Identitas objek akan terlihat bila ada korelasi dan komunikasi dengan lingkungannya. Misalnya, pada penulis naskah berita, atau pelaku sejarah hidup dalam interaksi dengan zamannya dan latar belakangnya. Ia selalu melakukan hubungan aksi-reaksi sesuai dengan tematik zamannya.
e.       Kesinambungan Historis
Jika ditinjau menurut perkembangannya, manusia adalah makhluk historis. Artinya mereka berkembang dalam pengalaman dan pikiran bersama sesuai dengan zamannya. Dalam relasi dengan dunia mereka berhak membentuk nasib atau nasilah yang membentuk mereka. Rangkaian kegiatan atau peristiwa dalam kehidupan manusia merupakan sebuah proses yang saling berkesinambungan untuk membentuk diri manusia, dan itu merupakan mata rantai yang tidak akan terputus. Dengan itulah harkat manusia yang unik dapat diselami.
f.       Idealisasi
Yaitu merupakan suatu proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau yang sempurna.
g.      Komparasi
Adalah suatu usaha membandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian untuk menentukan secara tegas kesamaan dan perbedaan sesuatu sehingga hakikat objek bisa dipahami secara murni.
h.      Heuristika
Adalah metode untuk menentukan jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah.
i.        Analogikal
Adalah filsafat yang meneliti arti, nilai, dan maksud yang diekpresikan dalam fakta dan data human.
j.        Deskripsi
Merupakan keseluruhan dari hasil data yang memungkinkan dapat diambil dan dapat dipahami secara mantab.

3.      Pengertian Penelitian
Penelitian atau reasearch merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan (klinik dan laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah untuk menganalisis atau diolah agar menghasilkan suatu kesimpulan.
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985) karakteristik suatu metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a.       Bersifat kritis dan analis.
Suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
b.      Bersifat logika.
Suatu metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
c.       Bersifat objektif.
Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
d.      Bersifat konseptual dan teoritis.
Metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
e.       Bersifat empiris.
Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan atau fakta dilapangan.

4.      Langkah-Langkah Penelitian
Langkah umum metode ilmiah menurut Almack dapat disederhanakan sebagai berikut :
a.   Memilih dan/atau mengidentifikasi masalah
     Memilih masalah penelitian memang tidak mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran-pemikiran yang cermat. Untuk mempermudah pemilihan masalah, kita harus banyak membaca buku, baik yang mencakup teori maupun hasil-hasil penelitian lain. Pengalaman-pengalaman lapangan pun sangat membantu dalam pemilihan masalah penelitian.
b.   Menetapkan tujuan penelitian
      Setelah masalah dipilih (ditetapkan), selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui penelitian tersebut.
c.   Studi literature
     Untuk memperoleh dukungan teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca buku literature, baik berupa buku text (teori) maupun hasil penelitian orang lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literature atau sering juga orang menyebut tinjauan teoritis, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka konsep penelitian.
d.   Merumuskan kerangka konsep penelitian
      Agar memperoleh gambaran secara jelas ke arah mana penelitian itu berjalan, atau data apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variable-variable yang akan diukur (diteliti).
e.   Merumuskan hipotesis
     Agar analisis penelitian itu terarah, maka perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variable yang akan diteliti.
f.    Merumuskan metode penelitian
      Dalam merumuskan metode penelitian ini mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi, dan sampel penelitian, cara atau metode dan alat ukur atau pengumpul data, serta rencana pengolahan dan analisis data.
g.   Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan alat pengumpul data.
h.   Mengolah dan menganalisis data
     Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan komputer.
i.    Membuat laporan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian data. Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil penelitian tersebut.

5.      Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan aspek paling penting dalam sebuah penelitian. Tanpa masalah maka tidak ada penelitian. Tanpa masalah yang jelas, maka tidak akan lahir penelitian yang sempurna. Rumusan masalah penelitian akan menentukan apakah suatu hal memang menjadi objek penelitian atau tidak. Rumusan masalah yang baik akan menentukan apakah masalah itu adalah masalah penelitian atau bukan.
Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lalu dengan apa yang terjadi saat ini.
Jadi masalah penelitian adalah kesenjangan antara apa yang semestinya dengan apa yang senyatanya. Untuk merumuskan masalah dapat ditempuh langkah berikut: (1) mengidentifikasi masalah; (2) menentukan variabel penelitian; (3) merumuskan masalah. Dalam perumusan masalah dapat ditempuah langkah: (1) pernyataan relasional antara teori dengan realitas; (2) masalah penelitian bersifat konseptual; dan (3) kata dalam masalah penelitian sebaiknya berupa konsep-konsep (misal. Pendidikan-pra_sekolah-masyarakat-pedesaan) lalu konsep tersebut dihubungkan.
Masalah penelitian berbentuk pernyataan. Pernyataan tersebut diturunkan dalam bentuk pertanyaan penelitian. Seluruh pertanyaan penelitian mengacu pada masalah penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Pertanyaan penelitian mengacu pada sesuatu yang Anda tidak tahu/mengerti, namun merasa itu mesti dan perlu diketahui untuk menyelesaikan masalah yang telah Anda rumuskan sebelumnya.

6.      Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah ada serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
               Tujuan khususnya adalah :
a.       Ingin membuktikan teori-teori yang sudah ada.
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak penelitian dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau teori yang telah ada masih cukup relevan dengan keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat membuktikannya dengan penelitian.
b.      Menemukan adanya teori-teori baru atau produk yang baru.
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, teknik atau hasil ilmu pengetahuan lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya. 
c.       Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini menitikberatkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengembangan hasil penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti, seperti penelitian rekayasa.

1 komentar on "Konsep Dasar Metodologi Penelitian"

pansyfaatz on 3 Maret 2022 pukul 21.23 mengatakan...

Bet365 Casino - Mississippi casinos - JM Hub
Bet365 Casino: A great place to play and play 과천 출장샵 for a little bit of fun, as well 경상북도 출장샵 as 포항 출장마사지 a great casino for a small bet. It offers an enormous 천안 출장샵 selection of table games 정읍 출장마사지 and a

Posting Komentar