1.
Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari kata metode
dan logos. Metodologi bisa diartikan
sebagai Ilmu yang membicarakan tentang metode-metode. Metode berasal dari kata
Yunani methodos, sambungan kata depan
meta (menuju, melalui, mengikuti,
sesudah) dan kata benda hodos (jalan,
perjalanan, cara, arah). Kata methodos sendiri berarti : penelitian, methode
ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode adalah cara bertindak menurut
sistim aturan tertentu.
Pengertian metode berbeda dengan metodologi. Metode adalah suatu cara,
jalan, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, sehingga memiliki sifat yang
praktis. Adapun metodologi disebut juga science
of methods, yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis
dalam penelitian, sehingga metodologi penelitian membahas konsep teoritis
berbagai metode. Dapat dikatakan pula bahwa metodologi penelitian adalah
membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu dari metode penelitian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode bisa dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metodologi adalah pengkajian mengenai model atau bentuk metode, aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan. Perbedaannya adalah metodologi bersifat umum, metode lebih bersifat khusus.
2.
Unsur-Unsur Metodologi
a. Interprestasi
Artinya menafsirkan atau membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat
subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan), tetapi harus bertumpu pada
evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang autentik. Penafsirkan
dengan tidak secara subjektif bukan berarti kegiatan
interprestasi ini dikerjakan sesuka karangan peneliti, akan tetapi tetap harus
bertumpu pada kenyataan yang telah diamati. Kenyataan itu bisa berupa fakta.
Dan fakta ini bisa berupa data (kenyataan-kenyataan yang sudah tercatat), atau
gejala (sesuatu yang nampak sebagai tanda adanya peristiwa atau kejadian). Namun
dalam filsafat, peneliti berhadapan langsung dengan manusia hidup atau dalam
bahasa lain lebih dekat dengan ilmu sosial dan human. Maka suatu fakta dapat
dibedakan menjadi dua yang pertama secara fisik (kulit, badan, kepala,
mata), dan secara ekspresi manusia (bahasa, tingkah laku, tarian). Hal itulah
yang dimaksudkan harus bertumpu pada evidensi objektif, dan mencapai kebenaran
otentik.
b.
Induksi dan Deduksi
Induksi (dari khusus ke umum) pada dasarnya disebut generalisasi. Ilmu eksakta mengumpulkan data-data
dalam jumlah tertentu, dan atas dasar itu menyusun suatu ucapan umum. Dalam
penelitian ilmu sosial ilmu ini sering disebut dengan Humanistik atau
Humaniora. Ucapan umum maksudnya adalah pemahaman yang sudah dirumuskan yang
didapat dari hasil meneliti.
Deduksi (dari umum ke khusus), setelah pengertian secara
umum telah didapati maka dibuatlah eksplitasi dan penerapan lebih khusus. Dari
pemahaman yang masih bersifat general tadi (transendental), mungkin dapat
dibuat deduksi mengenai segi sifat-sifatnya yang lebih khusus.
c.
Koherensi Intern
Yaitu usaha untuk memahami secara benar guna
memperoleh hakikat dengan menunjukkan semua unsur struktural dilihat dari
dalam suatu struktur yang konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relation. Misalnya mengenai hakikat manusia baru muncul
pemahaman, jika dilihat hubungan antara kebebasan, pemahaman, nafsu, dan
pengaruh lingkungan khususnya orang lain.
d.
Holistika
Tinjauan secara lebih mendalam untuk mencapai kebenaran
secara utuh. Holistika juga merupakan corak yang khas atau suatu kelebihan
dalam konsep filosofis. Identitas objek akan terlihat bila ada korelasi dan
komunikasi dengan lingkungannya. Misalnya, pada penulis naskah berita, atau
pelaku sejarah hidup dalam interaksi dengan zamannya dan latar belakangnya. Ia
selalu melakukan hubungan aksi-reaksi sesuai dengan tematik zamannya.
e.
Kesinambungan Historis
Jika ditinjau menurut perkembangannya, manusia adalah
makhluk historis. Artinya mereka berkembang dalam pengalaman dan pikiran
bersama sesuai dengan zamannya. Dalam relasi dengan dunia mereka berhak
membentuk nasib atau nasilah yang membentuk mereka. Rangkaian kegiatan atau
peristiwa dalam kehidupan manusia merupakan sebuah proses yang saling
berkesinambungan untuk membentuk diri manusia, dan itu merupakan mata rantai
yang tidak akan terputus. Dengan itulah harkat manusia yang unik dapat
diselami.
f.
Idealisasi
Yaitu merupakan suatu proses untuk membuat ideal, artinya
upaya dalam penelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau yang sempurna.
g.
Komparasi
Adalah suatu usaha membandingkan sifat hakiki dalam objek
penelitian untuk menentukan secara tegas kesamaan dan perbedaan sesuatu
sehingga hakikat objek bisa dipahami secara murni.
h.
Heuristika
Adalah metode untuk menentukan jalan baru secara ilmiah
untuk memecahkan suatu masalah.
i.
Analogikal
Adalah filsafat yang meneliti arti, nilai, dan maksud
yang diekpresikan dalam fakta dan data human.
j.
Deskripsi
Merupakan keseluruhan dari hasil data yang memungkinkan
dapat diambil dan dapat dipahami secara mantab.
3.
Pengertian Penelitian
Penelitian
atau reasearch merupakan kegiatan
yang menghasilkan suatu karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis
ini diperoleh sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan
(klinik dan laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah untuk menganalisis
atau diolah agar menghasilkan suatu kesimpulan.
Secara umum
penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang
diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang teratur dan tuntas. Menurut Davis (1985) karakteristik suatu
metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Bersifat kritis dan analis.
Suatu
metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi
masalah.
b. Bersifat logika.
Suatu
metode yang digunakan dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang
dibuat secara rasional berdasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
c. Bersifat objektif.
Metode
dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam
studi dan kondisi yang sama.
d. Bersifat konseptual dan teoritis.
Metode
yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki
pengembangan konsep dan struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
e. Bersifat empiris.
Metode
yang dipakai berdasarkan pada kenyataan atau fakta dilapangan.
4.
Langkah-Langkah Penelitian
Langkah umum metode ilmiah menurut Almack dapat
disederhanakan sebagai berikut :
a. Memilih dan/atau mengidentifikasi masalah
Memilih masalah penelitian memang tidak
mudah, oleh sebab itu diperlukan pemikiran-pemikiran yang cermat. Untuk
mempermudah pemilihan masalah, kita harus banyak membaca buku, baik yang
mencakup teori maupun hasil-hasil penelitian lain. Pengalaman-pengalaman
lapangan pun sangat membantu dalam pemilihan masalah penelitian.
b. Menetapkan tujuan penelitian
Setelah masalah dipilih (ditetapkan),
selanjutnya tujuan penelitian dirumuskan. Tujuan penelitian pada hakikatnya
adalah suatu pernyataan tentang informasi (data) apa yang akan digali melalui
penelitian tersebut.
c. Studi literature
Untuk memperoleh dukungan teoritis
terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak membaca
buku literature, baik berupa buku text (teori) maupun hasil penelitian orang
lain, majalah, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literature atau sering juga
orang menyebut tinjauan teoritis, akan mempermudah dalam merumuskan kerangka
konsep penelitian.
d. Merumuskan kerangka konsep penelitian
Agar memperoleh gambaran secara jelas ke arah
mana penelitian itu berjalan, atau data apa yang dikumpulkan, perlu dirumuskan
kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah
suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variable-variable yang akan
diukur (diteliti).
e. Merumuskan hipotesis
Agar analisis penelitian itu terarah, maka
perlu dirumuskan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis pada hakikatnya adalah
dugaan sementara terhadap terjadinya hubungan variable yang akan diteliti.
f. Merumuskan metode penelitian
Dalam merumuskan metode penelitian ini
mencakup jenis dan metode penelitian yang akan digunakan, populasi, dan sampel
penelitian, cara atau metode dan alat ukur atau pengumpul data, serta rencana
pengolahan dan analisis data.
g. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan cara dan
alat pengumpul data.
h. Mengolah
dan menganalisis data
Setelah data terkumpul maka tahap
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan dan analisis data
dapat dilaksanakan secara manual atau dengan bantuan komputer.
i. Membuat
laporan
Laporan penelitian pada dasarnya adalah penyajian
data. Artinya dalam laporan hasil penelitian akan disajikan data hasil
penelitian tersebut.
5.
Rumusan Masalah
Merumuskan masalah
merupakan aspek paling penting dalam sebuah penelitian. Tanpa masalah maka
tidak ada penelitian. Tanpa masalah yang jelas, maka tidak akan lahir
penelitian yang sempurna. Rumusan masalah penelitian akan menentukan apakah
suatu hal memang menjadi objek penelitian atau tidak. Rumusan masalah yang baik
akan menentukan apakah masalah itu adalah masalah penelitian atau bukan.
Masalah merupakan
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan
antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan,
penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara
pengalaman masa lalu dengan apa yang terjadi saat ini.
Jadi masalah
penelitian adalah kesenjangan antara apa yang semestinya dengan apa yang
senyatanya. Untuk merumuskan masalah dapat ditempuh langkah berikut: (1)
mengidentifikasi masalah; (2) menentukan variabel penelitian; (3) merumuskan
masalah. Dalam perumusan masalah dapat ditempuah langkah: (1) pernyataan
relasional antara teori dengan realitas; (2) masalah penelitian bersifat
konseptual; dan (3) kata dalam masalah penelitian sebaiknya berupa
konsep-konsep (misal. Pendidikan-pra_sekolah-masyarakat-pedesaan) lalu konsep
tersebut dihubungkan.
Masalah penelitian
berbentuk pernyataan. Pernyataan tersebut diturunkan dalam bentuk pertanyaan
penelitian. Seluruh pertanyaan penelitian mengacu pada masalah penelitian yang
telah dikemukakan sebelumnya. Pertanyaan penelitian mengacu pada sesuatu yang
Anda tidak tahu/mengerti, namun merasa itu mesti dan perlu diketahui untuk
menyelesaikan masalah yang telah Anda rumuskan sebelumnya.
6.
Tujuan Penelitian
Secara umum
penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang
telah ada serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga dapat disusun sebuah
teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi baru yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang ada.
Tujuan khususnya adalah :
a. Ingin membuktikan teori-teori yang sudah
ada.
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak
penelitian dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk disesuaikan
dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi saat ini. Oleh karena itu,
terdapat beberapa orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian atau
teori yang telah ada masih cukup relevan dengan keadaan saat ini, untuk itu
seorang peneliti dapat membuktikannya dengan penelitian.
b. Menemukan adanya teori-teori baru atau
produk yang baru.
Tujuan ini dilaksanakan karena adanya
tuntutan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada. Penemuan teori atau produk
yang baru akan memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Selain produk
atau teori, penemuan juga dapat berupa cara, teknik atau hasil ilmu pengetahuan
lainnya yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kehidupannya.
c. Mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada.
Tujuan penelitian ini menitikberatkan pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengembangan hasil
penelitian yang sudah ada akan dapat mengembangkan apa yang sudah diteliti,
seperti penelitian rekayasa.
1 komentar:
Bet365 Casino - Mississippi casinos - JM Hub
Bet365 Casino: A great place to play and play 과천 출장샵 for a little bit of fun, as well 경상북도 출장샵 as 포항 출장마사지 a great casino for a small bet. It offers an enormous 천안 출장샵 selection of table games 정읍 출장마사지 and a
Posting Komentar