Jumat, 20 Februari 2015

Desain Penelitian

A.  PENGERTIAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik. Untuk dapat menghasilkan penelitian yang baik maka dibutuhkan desain penelitian untuk menunjang dan memberikan hasil penelitian yang sistematik. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data.
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999) adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian (Moh Nazir, 1983).
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.
Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut :
1.   Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
2.   Pemilihan kerangka konsepsual
3.   Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
4.   Membangun penyelidikan atau percobaan
5.   Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6.   Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
7.   Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
8.   Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
9.   Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
10. Pelaporan hasil penelitian
 
B.  RUANG LINGKUP DESAIN PENELITIAN
Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari :
1.   Penentuan judul penelitian
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin dicapai dan sasarannya. Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu :
a.       Keterjangkauan
b.      Ketersedian data
c.       Signifikansi judul yang dipilih
Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu :
a.   Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti.
b.      Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan.
c.       Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas.
2.   Penentuan masalah penelitian
Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
a.       Masih berhubungan dengan judul utama
b.      Mendukung tujuan penelitian
c.       Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori
d.      Memberikan  sumbangan terhadap metodologi penenelitian
e.       Menunjukan variabel-variabel yang diteliti
3.   Penentuan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utama dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.
4.   Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji kebenarannya. Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis antara lain yaitu sebagai berikut.
a.  Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
b.      Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris
c.       Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis, yaitu :
a.  Hipotesis nol (H0) : hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
b.  Hipotesis alternative (Ha) : hipotesis yang menyatakan adanya ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan saling mempengaruhi antara variabel satu dengan variabel yang lain.
5.      Penentuan populasi dan sampel penelitian
Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian adalah :
a.       Tentukan populasi di daerah penelitian
b.      Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti
c.       Tentukan metode pengambilan sampel
6.   Penentuan metode dan teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu :
a.       Observasi
b.      Wawancara
c.       Angket
d.      Pengumpulan data skunder
e.       Pengumpulan data melalui penginderaan jauh
7.   Penentuan cara mengolah dan menganalisis data

C. JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN
Pengelompokkan desain penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri.
Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan desain penelitian menjadi lima, yaitu :
1.      Percobaan dengan control
2.      Studi (belajar)
3.      Survey (pengamatan)
4.      Investigasi (meneliti)
5.      Penelitian tindakan

Sedangkan menurut Barnes (1964), desain penelitian dibagi menjadi :
1.      Studi “Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control
2.      Studi “Sesudah Saja” dengan kelompok control
3.      Studi “Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok
4.      Studi “Sesudah Saja” tanpa control
5.      Percobaan ex post facto

Shah (1972) mencoba membagi desain penelitian menjadi enam, yaitu :
1.      Design untuk penelitian yang ada control
2.      Design untuk studi deskriptif dan analitis
3.      Design untuk studi lapangan
4.      Design untuk studi dengan dimensi waktu
5.      Design untuk studi evaluatif – nonevaluatif
6.      Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder

Desain penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :
1.      Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya
a.       Penelitian eksploratif
Penelitian yang menguji suatu variabel yang diyakini kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
b.      Penelitian uji hipotesis
Suatu penelitian yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
2.      Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
a.       Penelitian pengamatan
Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan terdiri atas :
1)      Persiapan termasuk latihan (training)
2)      Memulai interaksi
3)      Pengamatan dan pencatatan
4)      Menyelesaikan tugas lapangan
b.      Penelitian survai
Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas :
1)      Wawancara
2)      Kuesioner
3.      Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a.       Penelitian eksperimental
Meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi.
b.      Penelitian ex post facto
Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
4.      Desain penelitian menurut tujuannya
a.       Penelitian deskriptif
Penelitian yang digunakan untuk memberikan penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi.
b.      Penelitian komparatif
Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada suatu obyek yang berbeda.
c.       Penelitian asosiatif
Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya  atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
5.      Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
a.       Studi lapangan
Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari orang yang ahli dibidangnya.
b.      Eksperimen lapangan
Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti dengan melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
c.       Eksperimen laboratorium
Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka suatu variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium sebagai sarana pembantunya.

D. DESAIN DALAM MERENCANAKAN PENELITIAN
Dalam memecahkan masalah, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang desain yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.

E. DESAIN PELAKSANAAN PENELITIAN
Desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.
Suchman (1967) telah membagi desain dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
1.      Design sampel
2.      Design alat (instrument)
3.      Design administrasi
4.      Design analisis

F.     DASAR DAN KOMPONEN RANCANGAN, SERTA PENYUSUNAN SISTEMATIKA
1.      Dasar Rancangan Penelitian
Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran, penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan dan merupakan landasan yang dijadikan dasar penilaian oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain terhadap kegiatan penelitian. Sehingga rancangan penelitian bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Baik atau tidaknya sebuah penelitian sangat tergantung pada rancangan yang dibuat oleh peneliti. Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan dipegang selama penelitian, perumusannya harus memperhatikan kriteria sebagai berikut.
a.      Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan, sumber data, saran prasarana, dan lain-lain.
b.     Disusun secara sistematis dan logis sehingga memberi kemungkinan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam melakukan penelitian.
c.       Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien.

2.      Komponen Rancangan Penelitian
Berdasarkan perumusan dalam penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan penelitian meliputi :
a.       Masalah
Sebelum membuat penelitian, peneliti harus mengetahui masalah apa yang akan ia teliti.
b.      Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan
Peneliti harus mengetahui untuk melakukan penelitian yang ia inginkan, bentuk dan jenis data seperti apa yang cocok untuk digunakan sebagai bahan penunjang penelitiannya.
c.       Tujuan penelitian
Seorang peneliti harus tahu apa tujuan penelitiannya.
d.      Kepentingan penelitian
Kepentingan penelitian adalah apa yang menjadi manfaat atau untuk apa penelitian dibuat.
e.       Masalah sampling
Seorang peneliti harus mengetahui dimana ia akan mengambil data dan siapa yang menjadi objek data.
f.       Masalah jadwal kegiatan
Agar penelitian dapat selesai sesuai dengan target waktu yang diinginkan, maka seorang peneliti hendaknya membuat jadwal kegiatan.
g.      Masalah organisasi kegiatan dan alokasi biaya
Hal ini sangat penting, karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Jika peneliti dapat mengorganisasi kegiatan dengan baik, maka penelitian dapat berjalan lancar. Faktor biaya juga tidak kalah penting. Seorang peneliti harus pandai dalam mengalokasikan biaya agar penelitiannya dapat dilakukan secara efisien.
h.      Hipotesis penelitian
Sebelum memulai penelitian, hendaknya peneliti mempunyai hipotesis penelitian terlebih dahulu.
i.        Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti dalam memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
j.        Teknik pengolahan data
Teknik pengolahan data merupakan bagaimana cara peneliti mengolah data yang sudah ia dapat sehingga dapat menjadi sebuah penelitian.
k.      Pola dan sistematika laporan
Pola dan sistematika laporan merupakan bentuk atau struktur sistematika laporan penelitian sebagai hasil akhir dari kegiatan penelitian.

3.      Sistematika Penyusunan Penelitian
Sistematika penelitian adalah pola urutan yang digunakan oleh peneliti untuk membuat sebuah penelitian sehingga akan tersusun secara logis dan sistematis sesuai dengan lingkungan di sekitar peneliti. Sistematika hasil penelitian dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu :
a.      Sistematika Penyusunan Penelitian Kuantitatif
Isi dan sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif seperti skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a)      Lembar Persetujuan Pembimbing
b)      Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
C.     Hipotesis Penelitian
D.    Kegunaan Penelitian
E.     Asumsi Penelitian
F.      Definisi istilah atau Definisi Operasional
BAB II   KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian
B.     Populasi dan Sampel
C.     Instrumen Penelitian
D.    Pengumpulan Data
E.     Analisis Data
BAB IV HASIL ANALISIS
A. …………..
B.  …………..
C.  …………..
BAB V   PEMBAHASAN
A.  …………..
B.  …………..
C.  …………..        
BAB VI PENUTUP
A.  Kesimpulan
B.  Saran
Bagian Akhir
1.      Daftar Rujukan
2.      Lampiran-lampiran
3.      Riwayat Hidup

b.   Sistematika Penyusunan Penelitian Kualitatif
Sama halnya dengan penelitian kuantitatif, sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif juga terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a)      Lembar Persetujuan Pembimbing
b)      Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I    PENDAHULUAN
A.    Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B.     Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C.     Landasan Teori
D.    Kegunaan Penelitian
BAB II   METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
B.     Kehadiran Peneliti
C.     Lokasi Penelitian
D.    Sumber Data
E.     Prosedur Pengumpulan Data
F.      Analisa Data
G.    Pengecekan Keabsahan Temuan
H.    Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V   PENUTUP
Bagian Akhir
1.      Daftar Rujukan
2.      Lampiran-lampiran
3.      Riwayat Hidup

G.    BEBERAPA KESALAHAN DALAM DESAIN PENELITIAN
Dalam melakukan sebuah penelitian salah satu hal yang sangat penting adalah membuat rancangan atau desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menunjukkan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Meskipun peneliti membuat desain penelitian sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan yang seringkali terjadi dalam melakukan penelitian. Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
1.      Kesalahan dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah akan menghasilkan informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan mengembangkan proposal dengan baik dan benar yang secara jelas menspesifikasikan metode dan nilai tambah penelitian yang akan dijalankan.
2.      Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk menghindari hal tersebut data yang dikoleksi harus merupakan representasi dari populasi yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal.
3.      Kesalahan dalam Melakukan Analisis
Kesalahan dalam melakukan analisis dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara menganalisis data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan membuat justifikasi prosedur analisis yang digunakan untuk menyimpulkan data dan memanipulasi data.
4.      Kesalahan dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam mempresentasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang diidentifikasikan dari tahap analisis data. Cara mengatasi kesalahan ini adalah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut.
Selain kesalahan-kesalahan yang telah dijabarkan di atas, kesalahan juga seringkali terjadi dari dalam diri peneliti sendiri. Kesalahan tersebut juga berpengaruh dalam proses penyelesaian penelitian, misalnya adalah sifat malas yang dimiliki oleh peneliti, sifat yang suka menunda-nunda pekerjaan, sifat pantang menyerah yang tidak dimiliki peneliti, sifat yang tidak mempunyai target untuk menyelesaikan penelitian dan lain sebagainya. Sifat-sifat yang seperti itu harus dikesampingkan agar penelitian dapat selesai dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Adapula kesalahan yang juga terjadi karena adanya faktor dari luar, misalnya adalah keadaan lingkungan yang tidak mendukung penelitian yaitu dari keluarga dan teman-teman yang tidak mendukung serta masyarakat, dosen pembimbing yang tidak sejalan dengan mahasiswa yang melakukan penelitian, proses birokrasi yang sulit pada saat akan mengambil sampel, atau keterbatasan sampel itu sendiri. Untuk itu, faktor-faktor yang seperti itu selayaknya dapat diminimalisir agar penelitian yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar, baik, dan sesuai dengan tujuan serta memberikan manfaat bagi orang banyak.

2 komentar:

Oggi Defa Adetya mengatakan...

Artikelnya bermanfaat banget kak. Terima kasih atas ilmunya kak (^_^)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Bela Negara mengatakan...

Terimakasih kak, artikelnya sangat bermanfaat :)

Posting Komentar

Jumat, 20 Februari 2015

Desain Penelitian

Diposting oleh Unknown di 19.42
A.  PENGERTIAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik. Untuk dapat menghasilkan penelitian yang baik maka dibutuhkan desain penelitian untuk menunjang dan memberikan hasil penelitian yang sistematik. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data.
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dan maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976). Sedangkan Lincoln dan Guba (1985) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999) adalah rencana dan struktur  penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967), dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian (Moh Nazir, 1983).
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Kegiatan pengumpulan dan analisis data tersebut untuk menggali penyelesaian sebuah permasalahan yang muncul. Rencana perlu dibuat agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sehingga penelitian tersebut juga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi peneliti.
Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam pengertian yang lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut :
1.   Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
2.   Pemilihan kerangka konsepsual
3.   Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
4.   Membangun penyelidikan atau percobaan
5.   Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6.   Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
7.   Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
8.   Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
9.   Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
10. Pelaporan hasil penelitian
 
B.  RUANG LINGKUP DESAIN PENELITIAN
Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari :
1.   Penentuan judul penelitian
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin dicapai dan sasarannya. Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu :
a.       Keterjangkauan
b.      Ketersedian data
c.       Signifikansi judul yang dipilih
Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu :
a.   Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti.
b.      Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan.
c.       Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas.
2.   Penentuan masalah penelitian
Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
a.       Masih berhubungan dengan judul utama
b.      Mendukung tujuan penelitian
c.       Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori
d.      Memberikan  sumbangan terhadap metodologi penenelitian
e.       Menunjukan variabel-variabel yang diteliti
3.   Penentuan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utama dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.
4.   Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji kebenarannya. Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis antara lain yaitu sebagai berikut.
a.  Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
b.      Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris
c.       Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis, yaitu :
a.  Hipotesis nol (H0) : hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
b.  Hipotesis alternative (Ha) : hipotesis yang menyatakan adanya ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan saling mempengaruhi antara variabel satu dengan variabel yang lain.
5.      Penentuan populasi dan sampel penelitian
Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian adalah :
a.       Tentukan populasi di daerah penelitian
b.      Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti
c.       Tentukan metode pengambilan sampel
6.   Penentuan metode dan teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu :
a.       Observasi
b.      Wawancara
c.       Angket
d.      Pengumpulan data skunder
e.       Pengumpulan data melalui penginderaan jauh
7.   Penentuan cara mengolah dan menganalisis data

C. JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN
Pengelompokkan desain penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis desain penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri.
Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan desain penelitian menjadi lima, yaitu :
1.      Percobaan dengan control
2.      Studi (belajar)
3.      Survey (pengamatan)
4.      Investigasi (meneliti)
5.      Penelitian tindakan

Sedangkan menurut Barnes (1964), desain penelitian dibagi menjadi :
1.      Studi “Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control
2.      Studi “Sesudah Saja” dengan kelompok control
3.      Studi “Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok
4.      Studi “Sesudah Saja” tanpa control
5.      Percobaan ex post facto

Shah (1972) mencoba membagi desain penelitian menjadi enam, yaitu :
1.      Design untuk penelitian yang ada control
2.      Design untuk studi deskriptif dan analitis
3.      Design untuk studi lapangan
4.      Design untuk studi dengan dimensi waktu
5.      Design untuk studi evaluatif – nonevaluatif
6.      Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder

Desain penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :
1.      Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya
a.       Penelitian eksploratif
Penelitian yang menguji suatu variabel yang diyakini kebenarannya sehingga menghasilkan penemuan-penemuan baru.
b.      Penelitian uji hipotesis
Suatu penelitian yang menguji hipotesis/pernyataan yang telah ada menggunakan metode-metode tertentu.
2.      Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data
a.       Penelitian pengamatan
Metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Proses pengamatan terdiri atas :
1)      Persiapan termasuk latihan (training)
2)      Memulai interaksi
3)      Pengamatan dan pencatatan
4)      Menyelesaikan tugas lapangan
b.      Penelitian survai
Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Pada dasarnya survai terdiri atas :
1)      Wawancara
2)      Kuesioner
3.      Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
a.       Penelitian eksperimental
Meneliti hubungan sebab akibat antara variabel-variabel penelitian dengan melakukan suatu proses percobaan untuk mendapatkan hasil yang presisi.
b.      Penelitian ex post facto
Suatu penelitian yang telah diteliti sebelumnya sehingga data-datanya (variabel-variabel penelitiannya) dapat dilacak kembali melalui kuisioner atau dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut.
4.      Desain penelitian menurut tujuannya
a.       Penelitian deskriptif
Penelitian yang digunakan untuk memberikan penjelasan yang obyektif, justifikasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang dari suatu fakta atau kejadian yang sedang terjadi.
b.      Penelitian komparatif
Membandingkan suatu permasalahan yang sama pada suatu obyek yang berbeda.
c.       Penelitian asosiatif
Menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya  atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
5.      Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi
a.       Studi lapangan
Penelitian yang dilakukan melalui proses pembelajaran secara langsung atau dapat juga dilakukan dengan menggali pengetahuan dari orang yang ahli dibidangnya.
b.      Eksperimen lapangan
Penelitian yang proses pengujian data yang diteliti dengan melakukan suatu percobaan sampai mendapatkan data yang akurat.
c.       Eksperimen laboratorium
Untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian maka suatu variabel atau data-datanya harus diteliti dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium sebagai sarana pembantunya.

D. DESAIN DALAM MERENCANAKAN PENELITIAN
Dalam memecahkan masalah, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang desain yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.

E. DESAIN PELAKSANAAN PENELITIAN
Desain pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.
Suchman (1967) telah membagi desain dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
1.      Design sampel
2.      Design alat (instrument)
3.      Design administrasi
4.      Design analisis

F.     DASAR DAN KOMPONEN RANCANGAN, SERTA PENYUSUNAN SISTEMATIKA
1.      Dasar Rancangan Penelitian
Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran, penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan dan merupakan landasan yang dijadikan dasar penilaian oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain terhadap kegiatan penelitian. Sehingga rancangan penelitian bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Baik atau tidaknya sebuah penelitian sangat tergantung pada rancangan yang dibuat oleh peneliti. Agar rancangan dapat memperkirakan hal-hal apa yang akan dilakukan dan dipegang selama penelitian, perumusannya harus memperhatikan kriteria sebagai berikut.
a.      Mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan, seperti masalah, tujuan, sumber data, saran prasarana, dan lain-lain.
b.     Disusun secara sistematis dan logis sehingga memberi kemungkinan kemudahan bagi peneliti dalam melaksanakan dan bagi orang lain dalam melakukan penelitian.
c.       Harus dapat memperkirakan sejauh mana hasil yang akan diperoleh, serta usaha-usaha yang mungkin dilakukan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien.

2.      Komponen Rancangan Penelitian
Berdasarkan perumusan dalam penyusunan rancangan penelitian, maka komponen suatu rancangan penelitian meliputi :
a.       Masalah
Sebelum membuat penelitian, peneliti harus mengetahui masalah apa yang akan ia teliti.
b.      Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan
Peneliti harus mengetahui untuk melakukan penelitian yang ia inginkan, bentuk dan jenis data seperti apa yang cocok untuk digunakan sebagai bahan penunjang penelitiannya.
c.       Tujuan penelitian
Seorang peneliti harus tahu apa tujuan penelitiannya.
d.      Kepentingan penelitian
Kepentingan penelitian adalah apa yang menjadi manfaat atau untuk apa penelitian dibuat.
e.       Masalah sampling
Seorang peneliti harus mengetahui dimana ia akan mengambil data dan siapa yang menjadi objek data.
f.       Masalah jadwal kegiatan
Agar penelitian dapat selesai sesuai dengan target waktu yang diinginkan, maka seorang peneliti hendaknya membuat jadwal kegiatan.
g.      Masalah organisasi kegiatan dan alokasi biaya
Hal ini sangat penting, karena akan mempengaruhi hasil penelitian. Jika peneliti dapat mengorganisasi kegiatan dengan baik, maka penelitian dapat berjalan lancar. Faktor biaya juga tidak kalah penting. Seorang peneliti harus pandai dalam mengalokasikan biaya agar penelitiannya dapat dilakukan secara efisien.
h.      Hipotesis penelitian
Sebelum memulai penelitian, hendaknya peneliti mempunyai hipotesis penelitian terlebih dahulu.
i.        Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti dalam memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
j.        Teknik pengolahan data
Teknik pengolahan data merupakan bagaimana cara peneliti mengolah data yang sudah ia dapat sehingga dapat menjadi sebuah penelitian.
k.      Pola dan sistematika laporan
Pola dan sistematika laporan merupakan bentuk atau struktur sistematika laporan penelitian sebagai hasil akhir dari kegiatan penelitian.

3.      Sistematika Penyusunan Penelitian
Sistematika penelitian adalah pola urutan yang digunakan oleh peneliti untuk membuat sebuah penelitian sehingga akan tersusun secara logis dan sistematis sesuai dengan lingkungan di sekitar peneliti. Sistematika hasil penelitian dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu :
a.      Sistematika Penyusunan Penelitian Kuantitatif
Isi dan sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif seperti skripsi, tesis, dan disertasi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a)      Lembar Persetujuan Pembimbing
b)      Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
C.     Hipotesis Penelitian
D.    Kegunaan Penelitian
E.     Asumsi Penelitian
F.      Definisi istilah atau Definisi Operasional
BAB II   KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Rancangan Penelitian
B.     Populasi dan Sampel
C.     Instrumen Penelitian
D.    Pengumpulan Data
E.     Analisis Data
BAB IV HASIL ANALISIS
A. …………..
B.  …………..
C.  …………..
BAB V   PEMBAHASAN
A.  …………..
B.  …………..
C.  …………..        
BAB VI PENUTUP
A.  Kesimpulan
B.  Saran
Bagian Akhir
1.      Daftar Rujukan
2.      Lampiran-lampiran
3.      Riwayat Hidup

b.   Sistematika Penyusunan Penelitian Kualitatif
Sama halnya dengan penelitian kuantitatif, sistematika laporan hasil penelitian kuantitatif juga terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
a)      Lembar Persetujuan Pembimbing
b)      Lembar Persetujuan dan Pengesahan
Pernyataan Kesalahan Tulisan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
Bagian Inti
BAB I    PENDAHULUAN
A.    Konteks Penelitian atau Latar Belakang
B.     Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
C.     Landasan Teori
D.    Kegunaan Penelitian
BAB II   METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
B.     Kehadiran Peneliti
C.     Lokasi Penelitian
D.    Sumber Data
E.     Prosedur Pengumpulan Data
F.      Analisa Data
G.    Pengecekan Keabsahan Temuan
H.    Tahap-tahap Penelitian
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V   PENUTUP
Bagian Akhir
1.      Daftar Rujukan
2.      Lampiran-lampiran
3.      Riwayat Hidup

G.    BEBERAPA KESALAHAN DALAM DESAIN PENELITIAN
Dalam melakukan sebuah penelitian salah satu hal yang sangat penting adalah membuat rancangan atau desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menunjukkan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.
Meskipun peneliti membuat desain penelitian sebaik mungkin akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan yang seringkali terjadi dalam melakukan penelitian. Agar tercapai pembuatan desain yang benar, maka peneliti perlu menghindari sumber potensial kesalahan dalam proses penelitian secara keseluruhan. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
1.      Kesalahan dalam Perencanaan
Kesalahan dalam perencanaan dapat terjadi saat peneliti membuat kesalahan dalam menyusun desain yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi. Kesalahan ini dapat terjadi pula bila peneliti salah dalam merumuskan masalah. Kesalahan dalam merumuskan masalah akan menghasilkan informasi yang tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang diteliti. Cara mengatasi kesalahan ini adalah dengan mengembangkan proposal dengan baik dan benar yang secara jelas menspesifikasikan metode dan nilai tambah penelitian yang akan dijalankan.
2.      Kesalahan dalam Pengumpulan Data
Kesalahan dalam pengumpulan data terjadi pada saat peneliti melakukan kesalahan dalam proses pengumpulan data di lapangan. Kesalahan ini dapat memperbesar tingkat kesalahan yang sudah terjadi dikarenakan perencanaan yang tidak matang. Untuk menghindari hal tersebut data yang dikoleksi harus merupakan representasi dari populasi yang sedang diteliti dan metode pengumpulan datanya harus dapat menghasilkan data yang akurat. Cara mengatasi kesalahan ini adalah kehati-hatian dan ketepatan dalam menjalankan desain penelitian yang sudah dirancang dalam proposal.
3.      Kesalahan dalam Melakukan Analisis
Kesalahan dalam melakukan analisis dapat terjadi pada saat peneliti salah dalam memilih cara menganalisis data. Selanjutnya, kesalahan ini disebabkan pula adanya kesalahan dalam memilih teknik analisis yang sesuai dengan masalah dan data yang tersedia. Cara mengatasi masalah ini adalah dengan membuat justifikasi prosedur analisis yang digunakan untuk menyimpulkan data dan memanipulasi data.
4.      Kesalahan dalam Pelaporan
Kesalahan dalam pelaporan terjadi jika peneliti membuat kesalahan dalam mempresentasikan hasil-hasil penelitian. Kesalahan seperti ini terjadi pada saat memberikan makna hubungan-hubungan dan angka-angka yang diidentifikasikan dari tahap analisis data. Cara mengatasi kesalahan ini adalah hasil analisis data diperiksa oleh orang-orang yang benar-benar ahli dan menguasai masalah hasil penelitian tersebut.
Selain kesalahan-kesalahan yang telah dijabarkan di atas, kesalahan juga seringkali terjadi dari dalam diri peneliti sendiri. Kesalahan tersebut juga berpengaruh dalam proses penyelesaian penelitian, misalnya adalah sifat malas yang dimiliki oleh peneliti, sifat yang suka menunda-nunda pekerjaan, sifat pantang menyerah yang tidak dimiliki peneliti, sifat yang tidak mempunyai target untuk menyelesaikan penelitian dan lain sebagainya. Sifat-sifat yang seperti itu harus dikesampingkan agar penelitian dapat selesai dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Adapula kesalahan yang juga terjadi karena adanya faktor dari luar, misalnya adalah keadaan lingkungan yang tidak mendukung penelitian yaitu dari keluarga dan teman-teman yang tidak mendukung serta masyarakat, dosen pembimbing yang tidak sejalan dengan mahasiswa yang melakukan penelitian, proses birokrasi yang sulit pada saat akan mengambil sampel, atau keterbatasan sampel itu sendiri. Untuk itu, faktor-faktor yang seperti itu selayaknya dapat diminimalisir agar penelitian yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar, baik, dan sesuai dengan tujuan serta memberikan manfaat bagi orang banyak.

2 komentar on "Desain Penelitian"

Oggi Defa Adetya on 12 Oktober 2021 pukul 22.21 mengatakan...

Artikelnya bermanfaat banget kak. Terima kasih atas ilmunya kak (^_^)

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Bela Negara on 12 Oktober 2021 pukul 22.31 mengatakan...

Terimakasih kak, artikelnya sangat bermanfaat :)

Posting Komentar